Pariaman Dilanda Banjir Parah Setelah 40 Tahun Aman: Ini Penyebab dan Dampaknya

Dikurasi olehMureks AI
Pariaman Banjir Lagi Setelah 40 Tahun Aman, Apa Penyebabnya?
Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, dilanda banjir besar pada November 2025, menjadikannya bencana pertama setelah 40 tahun wilayah tersebut relatif aman. Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menjelaskan bahwa banjir ini dipicu oleh cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis Senyar yang menyebabkan hujan intensitas tinggi selama empat hari berturut-turut. Selain faktor alam, masalah tata ruang dan alih fungsi lahan juga diidentifikasi sebagai penyebab yang berkontribusi. Bencana ini telah menyebabkan kerugian material yang signifikan dan berdampak pada ribuan warga.

Ringkasan

  • Banjir besar melanda Padang Pariaman, Sumatera Barat, pada November 2025, menjadi yang pertama kalinya dalam 40 tahun terakhir.
  • Penyebab utama banjir adalah cuaca ekstrem yang dipicu oleh Siklon Tropis Senyar, mengakibatkan hujan lebat berkelanjutan selama empat hari.
  • Faktor lain yang turut berkontribusi terhadap bencana ini adalah masalah tata ruang dan alih fungsi lahan di wilayah tersebut.
  • Pemerintah, melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU), telah mengirimkan 15 unit alat berat untuk membantu penanganan di lokasi terdampak bencana.
  • Banjir ini menyebabkan ribuan warga terdampak dan kerugian infrastruktur mencapai lebih dari Rp268,5 miliar, termasuk ambruknya Jembatan Koto Buruak.

Cek Fakta & Data

  • Banjir di Padang Pariaman pada November 2025 adalah yang pertama dalam 40 tahun.
  • Penyebab banjir adalah siklon tropis senyar dan hujan terus-menerus selama 4 hari.
  • Masalah tata ruang dan alih fungsi lahan turut menjadi penyebab banjir.
  • Kementerian PU telah mengirimkan 15 unit alat berat ke lokasi bencana.
  • Kerugian akibat banjir di Padang Pariaman mencapai lebih dari Rp268,5 miliar.

Sumber Referensi

Disclaimer

Konten ini dikurasi menggunakan teknologi AI dari berbagai sumber berita terpercaya. Kami berupaya memberikan informasi yang akurat dan terverifikasi. Namun, pembaca disarankan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut melalui sumber-sumber referensi yang tercantum di atas.