Menhut Raja Juli Antoni Janji Evaluasi Total Tata Kelola Hutan Pasca Banjir Beruntun
Dikurasi olehMureks AI
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan komitmen untuk mengevaluasi total tata kelola hutan di Indonesia menyusul serangkaian bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dan Jawa sepanjang November 2025. Bencana ini memicu perhatian publik terhadap kerusakan lingkungan, yang dinilai Raja Juli sebagai momentum penting untuk introspeksi dan perbaikan fundamental dalam pengelolaan lingkungan. Pernyataan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait penebangan hutan liar yang tidak terkontrol sebagai salah satu faktor penyebab bencana.
Ringkasan
- ●Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni berjanji akan mengevaluasi menyeluruh tata kelola hutan di Indonesia setelah bencana banjir dan longsor beruntun.
- ●Bencana hidrometeorologi parah melanda beberapa provinsi di Sumatera (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat) dan wilayah di Jawa (Kebumen, Pasuruan, Ciamis) selama November 2025.
- ●Peristiwa ini dianggap sebagai titik balik untuk memperbaiki kesalahan mendasar dalam pengelolaan lingkungan yang cenderung mengedepankan ekonomi.
- ●Pemerintah, melalui Presiden Prabowo Subianto, telah menginstruksikan penanganan penebangan hutan liar yang berkontribusi pada bencana.
- ●Dukungan publik dan momentum ini diharapkan dapat memperkuat upaya pemerintah dalam menjaga kelestarian hutan dan habitat, termasuk restorasi Taman Nasional Tesso Nilo.
Cek Fakta & Data
- Raja Juli Antoni adalah Menteri Kehutanan.
- Terjadi banjir beruntun di Sumatera dan Jawa pada November 2025.
- Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan penanganan terkait penebangan hutan liar.
Sumber Referensi
Disclaimer
Konten ini dikurasi menggunakan teknologi AI dari berbagai sumber berita terpercaya. Kami berupaya memberikan informasi yang akurat dan terverifikasi. Namun, pembaca disarankan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut melalui sumber-sumber referensi yang tercantum di atas.