Gubernur BI Beberkan Strategi Kebijakan Moneter 2026: Pro Stabilitas dan Pertumbuhan

Dikurasi olehMureks AI
Bos BI Beberkan Strategi Kebijakan Moneter 2026
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, memaparkan strategi kebijakan moneter untuk tahun 2026 pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2025 di Jakarta. Kebijakan ini akan berorientasi pada keseimbangan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (pro-stability and pro-growth) di tengah tingginya ketidakpastian global. Langkah-langkah utama meliputi pencermatan ruang penurunan BI-Rate lebih lanjut, stabilisasi nilai tukar Rupiah, ekspansi likuiditas moneter pro-market, serta penguatan kebijakan makroprudensial dan digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong pertumbuhan.

Ringkasan

  • Arah kebijakan moneter Bank Indonesia pada tahun 2026 akan fokus pada keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (pro-stability and pro-growth) di tengah ketidakpastian global.
  • Dengan terkendalinya inflasi, Bank Indonesia akan mempertimbangkan ruang untuk penurunan suku bunga BI-Rate lebih lanjut guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
  • Stabilisasi nilai tukar Rupiah akan terus diperkuat melalui intervensi di pasar Non-Deliverable Forward (NDF) dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN).
  • Kebijakan ekspansi likuiditas moneter pro-market akan dilakukan untuk meningkatkan efektivitas penurunan suku bunga dan pendalaman pasar uang.
  • Kebijakan makroprudensial yang longgar akan diperkuat pada 2026 untuk mendorong pertumbuhan kredit perbankan, termasuk peningkatan insentif likuiditas makroprudensial menjadi Rp423 triliun mulai Desember.

Cek Fakta & Data

  • Gubernur Bank Indonesia adalah Perry Warjiyo.
  • Arah kebijakan moneter yang disampaikan adalah untuk tahun 2026.
  • Kebijakan moneter BI 2026 akan 'pro-stability and pro-growth'.
  • Perry Warjiyo menyampaikan arah kebijakan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2025 di Jakarta, pada Jumat, 28 November 2025.
  • BI telah memangkas suku bunga acuan sebesar 150 basis poin dari level tertinggi 6,25% menjadi 4,75%.
  • Sasaran transaksi pasar uang naik ke Rp81 triliun per hari pada tahun 2030.
  • Sasaran transaksi pasar valas naik ke USD18 miliar per hari pada tahun 2030.
  • Insentif likuiditas makroprudensial untuk mendorong kredit ke sektor prioritas pemerintah ditingkatkan menjadi Rp423 triliun mulai Desember ini.

Sumber Referensi

Disclaimer

Konten ini dikurasi menggunakan teknologi AI dari berbagai sumber berita terpercaya. Kami berupaya memberikan informasi yang akurat dan terverifikasi. Namun, pembaca disarankan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut melalui sumber-sumber referensi yang tercantum di atas.