Emiten Properti Hermanto Tanoko, Tanrise (RISE), Raih Restu Rights Issue Jumbo hingga Rp 16 Triliun

Dikurasi olehMureks AI
Emiten Hermanto Tanoko Raih Restu Rights Issue Jumbo
PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE), emiten properti yang terafiliasi dengan Hermanto Tanoko melalui Tanrise, telah memperoleh persetujuan untuk melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 27 November 2025. Aksi korporasi ini berpotensi menghimpun dana hingga Rp16 triliun, yang direncanakan untuk pengembangan usaha di proyek-proyek strategis seperti Tanrise City di Bandung dan Sidoarjo, kawasan industri di Banjarbaru, Kalimantan, serta Kawasan Resor Taman Dayu, modal kerja, dan pelunasan pinjaman bank. Selain itu, RUPSLB juga menyetujui pengunduran diri Belinda Natalia sebagai direktur utama, serta pengangkatan Budi Agusti dan Samuel Adhiputra Bunjamin sebagai direktur baru.

Ringkasan

  • PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE), atau Tanrise, milik Hermanto Tanoko, telah mendapatkan persetujuan rights issue dari RUPSLB pada 27 November 2025.
  • Melalui rights issue ini, Tanrise berpotensi menghimpun dana hingga Rp16 triliun dengan asumsi harga pelaksanaan Rp12.075 per saham.
  • Dana yang terkumpul akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis, termasuk pengembangan proyek Tanrise City di Bandung dan Sidoarjo, kawasan industri di Banjarbaru, Kalimantan, serta Kawasan Resor Taman Dayu.
  • Sebagian dana juga akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan/atau entitas anak, serta pelunasan sebagian atau seluruh pinjaman bank.
  • RUPSLB juga menyetujui perubahan direksi, dengan Belinda Natalia mengundurkan diri dan Budi Agusti diangkat sebagai direktur utama, serta Samuel Adhiputra Bunjamin sebagai direktur.

Cek Fakta & Data

  • Emiten properti milik Hermanto Tanoko, PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) atau Tanrise mendapatkan persetujuan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD/rights issue) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan pada Kamis (27/11/2025).
  • Dari aksi korporasi tersebut, perseroan diperkirakan bisa menghimpun dana hingga Rp 16 triliun. Apabila menggunakan asumsi harga pelaksanaan rights issue sama dengan harga saham RISE pada penutupan perdagangan bursa, Kamis (27/11/2025) di posisi Rp12.075 per saham, perseroan berpotensi mengantongi dana hingga Rp16,06 triliun dari aksi korporasi ini.
  • Rencana penggunaan dana hasil rights issue untuk pengembangan usaha perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui entitas anak dan/atau perusahaan asosiasi, untuk pengembangan atas lahan-lahan strategis seperti proyek Tanrise City di Bandung, Tanrise City di Sidoarjo, Kawasan Industri di Banjarbaru, Kalimantan dan Kawasan Resor Taman Dayu. Sisa dana akan dipakai untuk modal kerja perseroan dan/atau entitas anak. Serta, untuk pelunasan sebagian atau seluruh pinjaman bank perseroan.
  • RUPSLB yang digelar kemarin juga menyetujui pengunduran diri Belinda Natalia selaku direktur utama RISE. Pada saat bersamaan, rapat juga mengangkat Budi Agusti sebagai direktur utama dan Samuel Adhiputra Bunjamin sebagai direktur RISE.
  • Pada awal pekan ini, Tanrise juga telah mengumumkan rencana pembagian saham bonus sebesar Rp 525 miliar yang bersumber dari kapitalisasi Tambahan Modal Disetor. Aksi korporasi ini akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan pada 8 Januari 2026.

Sumber Referensi

Disclaimer

Konten ini dikurasi menggunakan teknologi AI dari berbagai sumber berita terpercaya. Kami berupaya memberikan informasi yang akurat dan terverifikasi. Namun, pembaca disarankan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut melalui sumber-sumber referensi yang tercantum di atas.