Banjir Bandang Tapanuli Selatan: Korban Tewas Bertambah, Sampah Kayu Menumpuk
Dikurasi olehMureks AI
Banjir bandang dan tanah longsor melanda Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, sejak Senin (24/11/2025), menyebabkan kerusakan luas dan menelan korban jiwa. Hingga Sabtu (29/11/2025), tercatat 43 orang meninggal dunia, dengan banyak rumah warga rusak dan akses jalan tertutup lumpur serta tumpukan sampah kayu gelondongan. Tim SAR gabungan, termasuk BPBD Tapanuli Selatan, TNI, Polri, dan Basarnas, masih terus melakukan upaya pencarian korban dan pembersihan material bencana.
Ringkasan
- ●Banjir bandang dan longsor melanda Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, sejak 24 November 2025, dipicu oleh hujan deras berintensitas tinggi.
- ●Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana ini mencapai 43 orang hingga 29 November 2025.
- ●Dampak bencana meliputi kerusakan rumah warga, jalan berlumpur, serta penumpukan sampah kayu gelondongan di sejumlah lokasi, terutama di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru.
- ●Sebanyak 11 kecamatan di Tapanuli Selatan terdampak, dengan Batangtoru menjadi wilayah terparah yang mencatat lebih dari separuh total korban jiwa.
- ●Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, dan Basarnas terus melakukan pencarian korban, pendataan kerusakan, serta penyaluran bantuan darurat kepada masyarakat yang terdampak.
Cek Fakta & Data
- Banjir bandang di Tapanuli Selatan terjadi sejak 24 November 2025.
- Hingga 29 November 2025, 43 orang meninggal dunia akibat banjir bandang di Tapanuli Selatan.
- Lokasi terdampak termasuk Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan.
- Sampah kayu gelondongan menumpuk pasca banjir.
Sumber Referensi
Disclaimer
Konten ini dikurasi menggunakan teknologi AI dari berbagai sumber berita terpercaya. Kami berupaya memberikan informasi yang akurat dan terverifikasi. Namun, pembaca disarankan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut melalui sumber-sumber referensi yang tercantum di atas.