Analisis Penyebab Banjir Bandang Galodo Sumbar: Cuaca Ekstrem, Material Vulkanik, dan Pembalakan Liar

Dikurasi olehMureks AI
Penyebab Banjir Bandang “Galodo” Terjang Sumbar
Bencana banjir bandang dan tanah longsor, yang dikenal sebagai "galodo" oleh masyarakat lokal, kembali melanda beberapa wilayah di Sumatera Barat pada Kamis, 27 November 2025, menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa. Fenomena ini diindikasikan sebagai akibat interaksi kompleks antara faktor atmosfer berupa curah hujan ekstrem, kondisi geospasial dengan material vulkanik Gunung Marapi, serta degradasi lingkungan yang diperparah oleh dugaan pembalakan liar. Para ahli dan pengamat menyoroti dampak dari aktivitas penebangan hutan ilegal yang menyebabkan tumpukan kayu gelondongan di pantai, memperburuk kondisi bencana alam yang terjadi.

Ringkasan

  • Banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat pada November 2025 disebabkan oleh kombinasi cuaca ekstrem, material vulkanik, dan degradasi lingkungan.
  • Curah hujan yang sangat lebat, mencapai lebih dari 150 milimeter dan bahkan melebihi 300 milimeter di beberapa wilayah, menjadi pemicu utama.
  • Material vulkanik dari erupsi Gunung Marapi memicu banjir lahar dingin yang membawa sedimen, pasir, dan batu, memperparah dampak galodo.
  • Dugaan pembalakan liar skala kecil namun masif di hutan Sumbar disebut sebagai faktor pemicu besar, dibuktikan dengan banyaknya kayu gelondongan yang terbawa banjir ke pantai.
  • Para ahli dari ITB menekankan pentingnya mempertimbangkan interaksi faktor atmosfer, kondisi geospasial, dan kapasitas tampung wilayah dalam menganalisis bencana.

Cek Fakta & Data

  • Banjir bandang dan longsor terjadi di Sumatera Barat pada Kamis, 27 November 2025.
  • BPBD Kota Padang mendata 14 titik banjir, 12 titik banjir bandang, 7 titik longsor, 20 titik pohon tumbang, dan 2 titik angin puting beliung akibat cuaca ekstrem pada 27 November 2025.
  • Dr Muhammad Rais Abdillah dari ITB menyatakan bahwa wilayah Sumatera bagian utara sedang berada pada puncak musim hujan pada 28 November 2025.
  • Wartawan senior Khairul Jasmi menduga pembalakan liar sebagai pemicu besar banjir dan longsor di Sumbar, dengan bukti tumpukan kayu gelondongan di pantai Padang.
  • Curah hujan ekstrem di beberapa wilayah Sumatera mencapai lebih dari 150 milimeter, bahkan BMKG mencatat lebih dari 300 milimeter.

Sumber Referensi

Disclaimer

Konten ini dikurasi menggunakan teknologi AI dari berbagai sumber berita terpercaya. Kami berupaya memberikan informasi yang akurat dan terverifikasi. Namun, pembaca disarankan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut melalui sumber-sumber referensi yang tercantum di atas.