Awal Penghujan, Warga Diminta Waspada Bencana

oleh
oleh

MUSI RAWAS- Kendati baru memasuki musim peralihan dari musim kemarau basah ke penghujan, Badan Penanggaulang Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Rawas (Mura) menghimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap bencana alam yang berpotensi terjadi, khususnya luapan aliran sungai kiriman dari daerah lain.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Mura, H Darsan melalui Kasi Logistik dan Kedaruratan, Eko Sepriwan menyampaikan, pada musim peralihan beberapa bencana alam potensi terjadi, mulai dari banjir bandang kiriman, angin puting beliung hingga longsor.
“Apalagi ada beberapa daerah kita yang memang rawan terjadi bencana alam, baik banjir, longsor maupun puting beliung yang hampir setiap musim hujan terjadi,” kata Eko kepada Musirawas Ekspres, Senin (6/9).
Khususnya lanjut dia, bencana banjir yang selalu terjadi disetiap tahunnya. Terlebih saat ini memasuki musim penghujan, sehingga dihimbau warga untuk mengurangi aktivitas di sepanjang daerah aliran sungai (DAS), karena dikhawatirkan ada luapan dadakan karena kiriman dari daerah lain yang hujannya sudah mulai turun.
“Memang hasil monitor aliran sungai, sejauh ini untuk di Mura ini masih kategori normal, tapi air sudah terjadi pengeruhan. Artinya air sudah naik dan ini kiriman dari daerah lain. Sehingga diwaspadai terjadi banjir bandang,” jelasnya.
Terlebih sambung dia, Kabupaten Mura merupakan wilayah pertemuan dua sungai besar yakni Sungai Kelingi dan Sungai Lakitan yang bermuara di Sungai Musi. Bahkan di 2021 ini sudah lima kali bencana banjir terjadi di Kabupaten Mura seperti di wilayah Purwodadi, Megang Sakti, Selangit dan STL Ulu Terawas.
“Beberapa wilayah kita rawan banjir. Untuk itu, kami terus memonitor ketinggian dan kedalaman sungai di Kabupaten Mura. Kami juga terus berkoordinasi dengan relawan di daerah rawan banjir, jangan sampai kecoolongan, dan biasnaya menunjukan keniakan jika air itu keruh. Sejauh ini, Mura masih kategori normal, tapi air sudah terjadi pengeruhan. Artinya sudah naik dan kiriman dari daerah lain,” ungkapnya.
Tak hanya rawan banir sambung dia, di musim peralihan juga berpotensi terjadi bencana alam berupa angin puting beliung, karena pancaroba biasanya disertai dengan angin yang cukup deras dan membahayakan masyarakat, khususnya para pengguna jalan yang melintasi jalan didapati pepohonan.
“Termasuk bencana longsor juga juga prioritas. Karena sering terjadi diawal musim penghujan. Kami terus menghimbau masyarakat untuk waspada setiap saat, karena bencana alam bisa saja terjadi kapan pun tanpa diprediksi,” pungkasnya. (kom)