Olahraga

Atletik Indonesia Lampaui Target Emas SEA Games 2025, Luhut: Bukti di Jalur Tepat Menuju Dunia

Advertisement

Tim Atletik Indonesia berhasil menutup perjuangan di SEA Games ke-33 Thailand 2025 dengan capaian gemilang. Kontingen Merah Putih sukses membawa pulang total 9 medali emas, 5 perak, dan 6 perunggu dari cabang olahraga atletik yang berlangsung pada 11-16 Desember 2025.

Raihan ini secara signifikan melampaui target awal yang ditetapkan oleh Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) bersama Tim Review, yakni tujuh medali emas. Ketua Umum PB PASI, Luhut Binsar Pandjaitan, menyambut hasil ini dengan optimisme.

“Pencapaian 9 medali emas ini adalah buah dari kerja keras, disiplin, dan transformasi sistem pembinaan yang kita jalankan. Hasil ini membuktikan bahwa atletik Indonesia berada pada jalur yang benar menuju level Asia dan dunia,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.

Diva Renatta Jayadi Pecahkan Rekor, Dina Aulia Raih Emas

Rangkaian prestasi Indonesia di Negeri Gajah Putih dibuka secara solid pada hari pertama melalui atlet spesialis Lompat Galah Putri, Diva Renatta Jayadi. Ia mengukir sejarah dengan lompatan setinggi 4,35 meter, sekaligus memecahkan rekor SEA Games dan mempertajam Rekor Nasional (Rekornas) atas namanya sendiri (4,20 m) yang dicetak pada PON 2024.

Momentum kemenangan berlanjut di nomor lari gawang melalui Dina Aulia. Pada babak penyisihan, Dina mencatat waktu 12,72 detik, yang secara catatan waktu melampaui rekor SEA Games dan rekor nasional. Namun, hasil tersebut tidak dapat digunakan sebagai rekor resmi menyusul kendala teknis pada sistem pencatatan waktu elektronik, sebagaimana dijelaskan dalam pernyataan resmi Asian Athletics.

Meski demikian, Dina tetap memastikan prestasi utamanya dengan mengunci medali emas di babak final dengan waktu 13,21 detik. Keberhasilan ini semakin lengkap setelah Emilia Nova finis di posisi kedua, menghadirkan double podium bagi Indonesia di nomor tersebut.

Maria Londa Konsisten, Sapu Bersih Jalan Cepat dan Marathon

Di nomor lapangan, Maria Natalia Londa kembali menegaskan statusnya sebagai salah satu atlet tersukses Indonesia di ajang Asia Tenggara. Maria meraih emas di nomor Lompat Jangkit Putri dengan lompatan sejauh 13,85 meter, yang merupakan medali ke-17 sepanjang karier panjangnya di SEA Games.

Indonesia menunjukkan dominasi luar biasa pada hari keempat dengan menyapu bersih empat medali emas dari nomor Jalan Cepat 20 km dan Marathon. Hendro (01:35:25) dan Violine Intan (01:46:52) berhasil mengamankan podium tertinggi di nomor jalan cepat putra dan putri.

Advertisement

Keberhasilan ini kian sempurna setelah Robi Syianturi (02:27:33) dan Odekta Elvina Naibaho (02:43:13) tampil solid dengan mempersembahkan emas Marathon putra dan putri. Hasil ini menjadi sejarah pertama Indonesia berhasil mengawinkan gelar juara nomor Jalan Cepat dan Marathon secara bersamaan dalam satu edisi SEA Games.

Abd Hafiz Pecahkan Rekornas, Emilia Nova Tutup Manis

Kontribusi prestasi juga datang dari sektor lempar melalui Abd Hafiz, yang meraih emas Lempar Lembing Putra sekaligus mencatatkan Rekornas baru dengan lemparan sejauh 72,82 meter. Catatan ini melampaui rekor sebelumnya milik Silfanus Ndiken yang baru dicetak pada Kejurnas 2025. Hasil ini dilengkapi oleh raihan medali perak dari Silfanus Ndiken yang memastikan dominasi Indonesia di nomor tersebut.

Emilia Nova memberikan penutup yang manis di hari terakhir penyelenggaraan atletik dengan menyabet medali keduanya di ajang ini, yakni emas dari nomor Sapta Lomba (Heptathlon) Putri. Lewat total raihan 5.497 poin, Emilia tidak hanya naik ke podium tertinggi tetapi juga sukses mempertajam Rekornas atas namanya sendiri (5.286 poin) yang dicatat pada SEA Games 2017.

Apresiasi dan Fokus ke Depan

Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak yang turut menyukseskan pencapaian ini.

“Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kemenpora RI atas dukungan kebijakan dan anggaran, serta kepada MIND ID yang telah setia mendampingi perjalanan pembinaan atletik nasional. Sinergi ini adalah kunci keberhasilan kita di panggung dunia,” ujar Luhut.

Capaian di Thailand ini tidak lantas membuat PB PASI berpuas diri. Hasil ini justru menjadi tolok ukur krusial untuk mengakselerasi prestasi ke level yang lebih tinggi. Luhut menekankan bahwa evaluasi menyeluruh akan tetap dilakukan guna menjaga keberlanjutan momentum ini.

Memasuki tahun 2026, PB PASI akan langsung memfokuskan persiapan pada ajang internasional bergengsi, termasuk Asian Indoor Athletics Championships (Februari), Asian U20 Athletics Championships (Juli), dan Asian Games 2026 di Nagoya (September).

Advertisement