Olahraga

Amorim Santai Dikritik soal Mainoo: Yang Penting Menang, Bukan Siapa Pemainnya

Advertisement

Ruben Amorim menanggapi santai kritik yang dilayangkan kepadanya terkait minimnya kesempatan bermain yang diterima Kobbie Mainoo di Manchester United. Pelatih asal Portugal itu menegaskan bahwa keputusannya dalam memilih susunan pemain selalu didasarkan pada kebutuhan tim demi meraih hasil maksimal.

Musim ini, Kobbie Mainoo baru mencatatkan 261 menit bermain dari 10 pertandingan di berbagai ajang bersama Manchester United. Sebagian besar penampilannya adalah sebagai pemain pengganti, dan beberapa kali ia bahkan tidak diturunkan sama sekali. Dari 15 pertandingan yang telah dilakoni United, Mainoo tercatat empat kali duduk di bangku cadangan tanpa mendapatkan kesempatan merumput.

Situasi ini memicu anggapan bahwa kepercayaan diri Mainoo menurun akibat minimnya jam terbang. Namun, Amorim membantah keras pandangan tersebut. Ia menyatakan bahwa fokus utamanya adalah pada kemenangan tim, bukan pada individu pemain.

Fokus pada Kemenangan Tim

“Saya melihatnya dan saya hanya ingin menang. Saya berusaha menempatkan para pemain. Saya tidak peduli siapa mereka,” tegas Amorim, dikutip dari laman resmi klub. “Saya tidak peduli tentang itu. Saya hanya berusaha menempatkan pemain terbaik di lapangan,” lanjutnya.

Amorim menjelaskan bahwa sulitnya Mainoo menembus tim inti disebabkan oleh posisi yang ia tempati masih dihuni pemain yang tampil konsisten. Ia memberikan contoh Bruno Fernandes yang selalu siap bermain dan menjadi pilihan utama di posisinya.

Advertisement

“Anda punya Ugarte yang bermain dua pertandingan. Salah satunya, saat Casemiro absen,” terangnya mencontohkan dinamika skuad. “Bruno Fernandes selalu fit dan adalah pemain yang tepat untuk posisinya. Jadi mungkin itu ada hubungannya,” pungkasnya.

Prioritas Klub di Atas Segalanya

Di tengah sorotan yang ada, Amorim pernah mengungkapkan bahwa pemainnya, termasuk Mainoo dan Joshua Zirkzee, bebas mencari klub lain jika mereka menginginkan menit bermain lebih demi kesempatan tampil di Piala Dunia 2026. Namun, ia menekankan bahwa prioritas utama tetaplah klub.

“Saya ingin para pemain saya bahagia. Saya memahami rasa frustrasi yang dirasakan sebagian pemain ketika melihat Piala Dunia semakin dekat,” ujarnya pada bulan November lalu. “Tetapi Manchester United adalah prioritas. Hal pertama yang harus dipikirkan adalah klub, jadi kita harus memikirkan klub dan tim,” imbuhnya.

Advertisement