Wilayah Alaska dilanda rentetan gempa dahsyat dalam 24 jam terakhir, menyusul gempa utama bermagnitudo 7,0 yang mengguncang pada akhir pekan. Total 164 gempa susulan tercatat oleh United States Geological Survey (USGS), memicu kekhawatiran dan kewaspadaan di kalangan penduduk setempat.
Situasi mencekam ini belum sepenuhnya mereda meski guncangan utama telah berlalu. Aktivitas seismik yang meningkat drastis ini terasa hingga sebagian wilayah Kanada. Hingga kini, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa akibat rangkaian gempa tersebut.
Rangkaian Gempa Susulan Tak Berhenti
Gempa awal yang berpusat di dekat Yakutat memicu serangkaian gempa susulan yang masif. Dalam rentang waktu kurang dari 24 jam, jaringan seismik berhasil merekam 164 gempa. Beberapa di antaranya dilaporkan memiliki magnitudo di atas 5,0.
Michael West, seorang seismolog negara bagian Alaska, mengonfirmasi fenomena ini sebagai rangkaian gempa yang sangat kuat. “Ini tampaknya menghasilkan urutan gempa susulan yang cukup kuat,” ujar Michael West kepada KTUU-TV. Ia menambahkan, “Magnitudo 7 tentu cukup untuk menyebabkan kegagalan tanah,” memperingatkan potensi bahaya yang menyertai.
Ancaman Nyata di Cincin Api Pasifik
Alaska sendiri merupakan salah satu zona tektonik paling aktif di dunia, berada tepat di jalur Pacific Ring of Fire. Interaksi antara lempeng Pasifik dan lempeng Amerika Utara diyakini menjadi penyebab utama aktivitas seismik yang intens ini.
Gempa yang terjadi kali ini tergolong dangkal, dengan kedalaman hanya sekitar 6 mil. Kedalaman yang dangkal ini membuat intensitas guncangan di permukaan tanah terasa lebih kuat dan berpotensi menyebabkan kerusakan infrastruktur yang lebih signifikan.
Potensi kerusakan pada infrastruktur vital seperti jalan raya menjadi perhatian serius. “Saya tidak akan terkejut jika kita mendengar tentang jalan raya atau sesuatu yang terdampak,” prediksi Michael West. Ia menegaskan, “Magnitudo 7 adalah jenis gempa bumi di mana kita akan mulai mengharapkan dampak seperti itu.”






