AC Milan harus mengubur impiannya melaju ke final Piala Super Italia setelah takluk 0-2 dari Napoli. Gelandang Rossoneri, Adrien Rabiot, secara terbuka mengakui adanya problem yang mendera timnya, terutama di lini pertahanan.
Dalam laga semifinal yang berlangsung di King Saud University Stadium, Jumat (19/12/2025) dini hari WIB, Milan dipaksa menyerah oleh gol-gol yang dicetak oleh David Neres dan Rasmus Hojlund. Kekalahan ini memastikan Il Partenopei melangkah ke babak selanjutnya.
Sepanjang pertandingan, Milan tampak kesulitan menahan gempuran Napoli. Tim asuhan Stefano Pioli juga menghadapi tantangan besar untuk membongkar pertahanan lawan yang solid. Napoli terlihat selalu lebih berbahaya setiap kali menguasai bola dan melancarkan serangan.
Rabiot menyadari bahwa kerapatan dalam bertahan menjadi isu krusial bagi Milan. Hal ini juga tercermin dari banyaknya gol yang bersarang di gawang mereka dalam beberapa pertandingan terakhir, termasuk kebobolan masing-masing dua gol dari Torino dan Sassuolo di Serie A.
“Kami harus menemukan kembali permainan yang rapat dan solid. Kami memberikan lawan terlalu banyak peluang dan kebobolan terlalu sering. Secara pertahanan, kami agak tipis,” ujar Rabiot, seperti dikutip Football Italia.
Selain masalah di lini belakang, Rabiot juga menyoroti efektivitas serangan tim yang kurang optimal saat menghadapi Napoli. “Kami juga selalu harus lebih baik saat menyerang, karena di laga-laga seperti ini, Anda tak mendapatkan 10 peluang. Ini partai yang penting dan tersingkir itu menyakitkan. Sekarang kami harus kembali ke trek,” tambahnya, menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh bagi tim.






