Gelandang AC Milan, Adrien Rabiot, tidak menampik bahwa timnya kerap meremehkan lawan-lawan yang secara kualitas di atas kertas jauh lebih lemah. Pernyataan ini muncul di tengah sorotan terhadap Rossoneri yang kesulitan meraih kemenangan saat menghadapi tim-tim kecil, meskipun mereka kini bersaing ketat di papan atas Serie A.
Di bawah arahan Massimiliano Allegri, AC Milan kembali menunjukkan performa kompetitif dalam perburuan Scudetto musim ini. Hingga Kamis, 25 Desember 2025, Milan menempati peringkat kedua klasemen Liga Italia, hanya terpaut satu poin dari pemuncak klasemen Inter Milan, dan unggul satu angka dari juara bertahan Napoli.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Konsistensi Milan terlihat dari 15 pertandingan yang telah dilakoni, dengan catatan sembilan kemenangan, lima hasil imbang, dan hanya sekali kalah. Jumlah kekalahan ini merupakan yang paling sedikit di antara tim manapun di Serie A.
Namun, dari enam pertandingan yang gagal dimenangi AC Milan, sebagian besar justru terjadi saat melawan tim-tim yang di atas kertas jauh lebih lemah. Milan sempat dibekap Cremonese dengan skor 1-2, dan berturut-turut ditahan imbang oleh Pisa, Parma, serta Sassuolo, yang semuanya berakhir dengan skor 2-2.
Rabiot mengakui adanya masalah mentalitas dalam pendekatan tim. “Kami mendekati pertandingan dengan mentalitas yang keliru, mungkin kami terlalu santai, bahkan mengira kami sudah mencapai sesuatu yang hebat,” kata Rabiot kepada Sky.
Gelandang asal Prancis itu menambahkan, “Pada akhirnya, Anda harus membayar mahal karena ini, jadi kami perlu mencoba mendapatkan kembali kekukuhan ini dan menjaga level yang sama melawan semua tim.”
Setelah gagal di Piala Super Italia, AC Milan dijadwalkan akan langsung kembali melakoni lanjutan Serie A pada akhir pekan ini. Rossoneri akan menghadapi Hellas Verona, tim yang saat ini menghuni zona merah degradasi, dalam pertandingan yang akan digelar di San Siro pada Minggu (28/12).






