Ada yang ‘Baru’ di Lokalisasi Patok Besi, Berkaitan Dengan Bercocok Tanam

oleh
oleh

Laporan: Bayu Pratama Sembiring

LUBUKLINGGAU-Ketika mendengar ‘Patok Besi’ tentu bagi masyarakat Kota Lubuklinggau bahkan masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) sudah tidak asing lagi dengan nama itu. Salah satu lokalisasi yang paling terkenal di Sumatera Selatan yang beralamat di RT. 07, Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Kota Lubuklinggau.

Namun saat ini, Patok Besi sedikit demi sedikit mulai mengubah ‘wajahnya’. Lokalisasi Patok Besi berusaha mengubah paradigma negatif yang tertuju kepada daerah tersebut menjadi hal yang lebih positif.

Beberapa waktu yang lalu, para wanita di Lokalisasi membuat terobosan baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Mereka secara bersama-sama membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT) yang diberi nama KWT Kampung Harapan Baru.

Mureks Online berkesempatan untuk berbincang bersama kelompok tersebut, Selasa (16/2).

Liswati, Ketua KWT Kampung Harapan Baru menjelaskan, jika terbentuknya kelompok tersebut sebagai sarana nyata warga sekitar untuk mengubah ‘image’ Patok Besi.

“Yang pertama sebagai bentuk keguyuban kami ditengah pandemi ini untuk secara gotong-royong menjaga ketahanan pangan keluarga. Yang kedua sebagai langkah-langkah kami untuk membawa aura positif ke lingkungan Lokalisasi Patok Besi ini,” ujar Lis, sapaan akrab Liswati.

Lis juga menerangkan jika harapan dirinya dan rekan-rekannya membentuk KWT tersebut guna membawa harapan baru bagi pelaku usaha di Patok Besi.

“Seperti namanya KWT Kampung Harapan Baru, berharap agar masyarakat di sini memiliki harapan baru untuk berwirausaha melalui pertanian dan peternakan, tidak melulu soal lokalisasi,” sambung Lis.

Lis dan 29 anggota KWT Kampung Harapan Baru lainnya berharap agar pemerintah melalui Dinas Ketahanan Pangan Kota Lubuklinggau serta Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Lubuklinggau, berkenan untuk membina kelompok tersebut.

“Saat ini kami masih swadaya, tanaman-tanaman sayur, obat-obat keluarga, saat ini kami masih menanam sendiri. Berharap ke depan pihak pemerintah support penuh kegiatan kami demi wajah baru Patok Besi. Alhamdulillah juga saat ini kami sudah ada komunikasi dengan Ibu Riezky Aprilia Anggota DPR RI, yang kami harapkan juga bisa membantu banyak kelompok ini” Pungkas Lis.

Sementara Lurah Sumber Agung, Seh Taslim, sangat mengapresiasi dan mendukung gerakan KWT Kampung Harapan Baru.

“Kita sangat perlu inovasi-inovasi yang dilakukan oleh masyarakat seperti KWT Kampung Harapan Baru ini. Mereka ‘kejar bola’ untuk secara mandiri mengubah wajah lokalisasi di Kelurahan kami ini. Untuk itu, tentu upaya-upaya akan kami lakukan untuk membantu dan mendukung gerakan baik ini,” ujar Seh.

Senada dengan Seh Taslim, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kota Lubuklinggau, Dedi Yansyah, melalui Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Distanak Kota Lubuklinggau Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Triwahyu Astuwibowo, juga sangat mendukung program tersebut.

“Kami dari Dinas pada umumnya mendukung dan semaksimal mungkin akan membantu KWT ini. Karena KWT Kampung Harapan Baru ini sedikit berbeda dengan KWT yang lainnya. Pelakunya adalah para pelaku usaha di Lokalisasi. Tentu jika mereka memiliki keinginan untuk bertani itu akan sangat bagus dan harus didukung penuh,” ungkap Wahyu.

Dirinyapun menjelaskan bahwa saat ini KWT Kampung Harapan Baru sudah terdaftar di Sistem Informasi Ketenagaan Penyuluh Pertanian (Simluhtan).

“Kalau sudah terdaftar di Simluhtan Insya Allah untuk program pemerintah, KWT ini sudah menjadi pertimbangan untuk disalurkan program,” tegas Wahyu.

KWT Kampung Harapan Baru sendiri terbentuk pada 12 Desember 2020 dengan jumlah anggota sebanyak 30 orang yang terdiri dari ibu rumah tangga dan pelaku usaha di lingkungan Lokalisasi Patok Besi.