44 Honorer Resmi Diangkat Menjadi PPPK

oleh
oleh

Laporan: Agus Subhan Bakin
EMPATLAWANG-Setelah menunggu sekian lamanya, akhirnya guru honorer dan penyuluh pertanian di lingkungan Pemkab Empat Lawang, resmi diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), Rabu (17/2).
PPPK itu merupakan formasi tahun 2019 di lingkungan Pemkab Empat Lawang yang sudah melakukan seleksi dan dinyatakan.
Wakil Bupati Empat Lawang, Yulius Maulana yang langsung memberikan surat keputusan (SK) kepada PPPK saat kegiatan peresmian dan pembekalan PPPK formasi tahun 2019 di ruang Rapat Madani.
“Pemerintah memberikan solusi kepada tenaga honorer dan penyuluh sehiingga diangkat menjadi P3K ini. Adanya P3K ini bisa berdedikasi kepada pemda dan bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Yulius.
Sebelumnya para PPPK ini merupakan honorer guru SD dan SMP dan penyuluh pertanian. Ada yang sudah menjadi honorer sampai 10 tahun lebih. Diharapkan dengan sudah menjadi PPPK bisa komitmen penuh untuk jadi abdi negara.
“Kami sudah memutuskan kontraknya sampai 5 tahun. PPPK yang baru ini jangan kalah dengan guru dan penyuluh PNS. Tapi kalau kinerja PPPK tidak baik harus diberi sanksi, meskipun ada teman saya yang diangkat itu,” kata Wabup.
Plt Kepala BKPSDM Empat Lawang, Soleha Apriani menjelaskan ada 44 orang. 35 guru dan 9 penyuluh pertanian. Kontrak ada 1 tahun sampai 5 tahun tapi kami sepakat dan memberikan kesempatan sehingga dikontraknya 5 tahun. Sebab sistemnya sama seperti CPNS yakni sistem CAT.
“Mereka sudah jadi honor lama dan sudah berkompeten seleksi kemarin di SMK Nanjungan Pendopo pakai sistem CAT peserta hampir 100 lebih,” jelasnya.
Diharapkan PPPK ini bisa meningkatkan kinerja dan mendukung program Bupati dari segi pendidikan dan pertanian. Kedepan juga bisa ditambah lagi. Dan hak atau gaji mereka sama dengan PNS tapi tidak ada dana pensiun.
“Untuk ikut PPPK ini maksimal usia 1 tahun sebelum pensiun. Ada yang sudah tua tapi bisa ikut tes ini. Kalau masa kerja honor tidak ada batasan karena P3K ini untuk menghabiskan K2,” tukasnya.*