25 Peserta Ikut Kelas Demokrasi KPU Sumsel

oleh
oleh

23 Peserta Ikut Kelas Demokrasi KPU Sumsel

LUBUKLINGGAU – KPU Sumsel membuka pelaksanaan program kelas demokrasi tahun 2022. Kegiatan digelar serentak di seluruh KPU kabupaten/kota se-Sumsel. Khusus Kelas Demokrasi di Lubuklinggau, kegiatan dibuka langsung Ketua KPU Sumsel, Amrah Muslimin, Selasa (30/8) Hadir Kabag Teknis KPU Sumsel, Yessy, Ketua KPU Lubuklinggau, Topandri dan seluruh komisioner KPU Lubuklinggau.

Ketua KPU Sumsel, Amrah Muslimin menjelaskan, pelaksanaan program kelas demokrasi ini merupakan buah perjuangan dalam mewujudkan peningkatan peran serta masyarakat untuk mensukseskan penyelenggara Pemilu Serentak 2024. Sekaligus memberikan pendidikan kepemiluan bagi pemilih sehingga meningkatkan kompetensi.

“Kami mendapat dana hibah dari Pemprov Sumsel yang dialokasikan untuk pelaksanaan Kelas Demokrasi di 17 kabupaten/kota. Program Ini merupakan pertama di Indonesia. Peserta terbaik nantinya kami undang ke Palembang untuk mengikuti kegiatan KPU Sumsel,” terang Amrah.

Dalam kegiatan ini lanjut dia, para peserta dibekali materi mengenai demokrasi dan kepemiluan yang bisa ditularkan kepada komponen masyarakat lainnya. Bahkan pembekalan tersebut, bakal menjadi nilai tambah bagi tiap peserta yang akan berkarya dan berkarir dibidang politik dan penyelenggaraan pemilu. Untuk itu, Amrah meminta agar para peserta dapat sungguh-sungguh mengikuti kegiatan hingga akhir.

Lebih jauh dia menjelaskan, penyelenggara pemilu bukan hanya sebatas perebutan kekuasaan. Namun juga diyakini mampu menggerakkan perekonomian. Sebab kegiatan pemilu bisa menghasil banyak manfaat atau dampak positif yang lebih luas terhadap geliat perekonomian.

Kabag Teknis KPU Sumsel, Yessi menambahkan, pelaksanaan program kelas demokrasi dilandasi sejumlah aturan perundang-undangan tentang kepemiluan. Diantaranya UU 10/2016 tentang Pilkada, UU 7/2017, PKPU 8/2017, PKPU 8/2019, PKPU 14/2020, PKPU 3/2022 dan PKPU lainnya.

“Kelas Demokrasi 2022 dilaksanakan dengan tiga kali pertemuan, diikuti 25 peserta yang mewakili tiap kecamatan, kelompok pemilih pemula dan pemilih muda serta keterwakilan perempuan. Adapun kelas demokrasi di Lubuklinggau, dilaksanakan 30 Agustus, 7 September dan 15 September,” ujar dia.

Untuk diketahui, hari pertama pelaksanan Kelas Demokrasi di Lubuklinggau disampaikan empat materi berkompeten diantaranya Aren Frima dari kalangan akademisi, menyajikan materi tentang Demokrasi dan Sejarah Pemilu di Indonesia. Materi kedua tentang Pentingnya Partisipasi Masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu yang disampaikan Komisioner KPU Lubuklinggau, Andre Affandi.

Setelah ishoma, materi berlanjut dengan materi Hoax, Politisasi Sara dan Politik Uang oleh Ketua Bawaslu Lubuklinggau, Mursyidi dan materi penutup disampaikan Ketua KPU Lubuklinggau, Topandri yakni materi tentang Tahapan Pemilu 2024.*